Dengan perkembangan zaman teknologi yang modern, layanan perbankan digital menawarkan berbagai kemudahan bagi nasabah dalam bertransaksi. Tetapi berbagai kemudahan tadi dalam prakteknya harus juga diiringi dengan kehati-hatian, baik oleh nasabah, perbankan, maupun pihak ketiga dalam bertransaksi. Karena dengan kian canggihnya teknologi, kian meningkat pula berbagai kejahatan seperti akun Jenius di hack pihak-pihak yang berniat jahat.
Saat ini pihak Bank BTPN pemilik produk bank digital Jenius, sedang melakukan proses pemeriksaan menyeluruh terhadap sistem IT mereka. Hal in kemungkinan adanya indikasi penyalahgunaan data oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Untuk itu keamanan sistem IT harus dijaga dan ditingkatkan level keamanannya secara terus menerus. Dengan pesatnya perkembangan teknologi, maka semakin meningkat pula kemampuan pihak-pihak yang berkeinginan meretas teknologi tersebut.
Para hacker akan menjadikan layanan digital perbankan sebagai sasaran untuk mendapatkan keuntungan. Baru-baru ini kejadian dialami oleh seorang influencer yang mengklaim akun rekening tabungan Jenius mengalami pembobolan dan uangnya ludes hanya kurang dari 24 jam. Maka dari itu peningkatan level keamanan utamanya pada produk bank digital harus terus digaungkan sebelum muncul lebih banyak kasus baru. Seperti kata pakar keamanan siber CISSReC Pratama Persada mengatakan semakin tingginya pengguna internet membuat institusi perbankan kini berlomba-lomba melakukan transformasi digital. Dan transformasi ini tidak hanya dilakukan oleh institusi perbankan yang sudah lama berdiri, tetapi juga oleh lembaga-lembaga rintisan yang populer disebut dengan startup.
Layanan keuangan digital atau fintech saat ini dinilai sangat memberikan berbagai kemudahan bagi nasabah untuk bertransaksi. Tetapi semua kemudahan ini bisa juga menjadi salah satu target paling rentan dari serangan penjahat siber,sepereti akun jenius di hack. Karena layanan keuangan digital dianggap menjadi institusi yang berpotensi menghasilkan keuntungan yang menggiurkan.
Layanan tekfin perlu menyiapkan langkah taktis dan melakukan tindakan cepat apabila serangan siber terjadi. Dan pihak BTPN juga harus menyiapkan backup yang baik, sehingga uang nasabah bisa dikembalikan. Dan selain system tadi, kesadaran terhadap keamanan siber juga perlu dimiliki oleh para pegawai di instansi tersebut agar tidak terjadi akun jenius di hack. Karena ada beberapa kasus serangan siber mudah dilakukan karena adanya kesalahan manusia/pegawai. Edukasi sangat penting terhadap nasabah juga harus terus menerus dilakukan, seperti edukasi untuk mengganti PIN dan kata sandi secara berkala, dan edukasi lain yang diperlukan.