Orang tua yang sangat khawatir jika anaknya tidak dapat berbicara seperti anak yang lainnya yang pada usia itu seharusnya dapat berbicara beberapa kata hingga kalimat. Kekhawatiran tersebut tidak seharusnya langsung ada pada pikiran orang tua, karena banyak hal yang dapat mengembangkan cara bicara anak, seperti cara berkomunikasi yang baik dari luar tubuh sang anak, dan untuk pengembangan dalam tubuh anak dapat diberi asupan atau nutrisi yang baik dari orang tua seperti susu Dancow yang mempunyai banyak nutrisi seperti kandungan AA yang artinya Arachidonic Acid dan kandungan DHA, asam lemak omega 3 dan 6 dan 9, asam amino, vitamin B dan zat besi.
Anak terlambat bicara dapat dihindari jika orang tua mengerti cara mendidik anak agar dapat berbicara secepat mungkin. Di usia 2 tahun anak seharusnya telah dapat berbicara beberapa kalimat. Jika orang tua merasa telah mendidik anak dengan benar seperti cara berkomuniasi yang aktif dan cara lain yang dapat membantu anak lebih cepat berbicara, tetapi anak masih belum bisa berbicara, alangkah baiknya orang tua mencoba konsultasi kepada dokter, karena mungkin saja anak mempunyai keterbatasan atau gangguan pada salah satu organ sistem tubuh yang berhubungan dengan sistem oral-motor.
Penyebab anak terlambat bicara dapat karena adanya gangguan otak yang terjadi pada buah hati kita. Jika adanya gangguan pada daerah oral-motor anak, dapat menyebabkan anak mengalami masalah dalam pengolahan suara, dan dapat mengakibatkan anak mengalami kesulitan dalam menggunakan organ tubuh yang berfungsi untuk memproduksi suara sperti bibir, lidah dan rahang.
Gangguan pada telinga juga akan memengaruhi perkembangan anak dalam berbicara, karena sistem pendengaran adalah hal yang paling penting bagi anak, apapun yang anak dengar adalah bahan untuk diucapkan oleh anak setelah anak memahami apa yang dia dengar. Jika anak benar mempunyai gangguan telinga, orang tua dapat memberikan anak alat pendengar. Gangguan neurologis juga adalah salah satu penyebab anak terlambat bicara selanjutnya seperti cerebral palsy, distrofi otot, maupun cedera otak yang dapat mempengaruhi otot-otot yang diperlukan untuk cara bicara anak.